BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 30 November 2009

PERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

PERAWATAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM


Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Muchtar). Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangangan elektrolit (Prof.Ida Bagus,Gde Manuaba DSOG ,2000 )


Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul stiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini timbul kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Faktor penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, frekuensi kejadian adalah per 1000 kehamilan. Berikut ini ada beberapa factor predisposisi dalam hiperemesis gravidarum :

· Faktor adaptasi dan hormonal : pada waktu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis.Umumnya terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, wanita anemia, diabetes dan khamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.

· Faktor alergi dan organic : karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat khamilan serta retitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.

· Faktor psikologis : seperti rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenggganan menjadi hamil atau pelarian kesukaan hidup.


Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester 1, bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang, natrium darah dan klorida darah turun.selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonentrasi, sehingga aliran darah kejaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen kejaringan berkurang pula tertimbunya zat metabolic yang toksik.menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi 3 tingkatan :

* Tingkatan I (ringan ): mual muntah terus menerus yang memepengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah menuru, turgor kulit berkurang,lidah mongering, mata cekung.

* Tingkatan II (sedang) : penderita tampak lebih lemah dan apatis, turrgor kulit mulai jelek, lidah mongering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat,suhu badan naik, mata mulai ikterik, berat badan menurun dan mata cekung, tensi turun,hemokonsenrtasi, oliguri, konstipasi,aseto tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.

* Tingkat III (berat) : keadaan umum lebih parah ( kesadaran menurun dari somnolen sampai koma ), dehidrasi hebat, nadi kecil,cepat dan halus, suu badan meningkat dan tensi menurun,terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal

dengan anselopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia,dan penuruna mental, timbul ikterus yang menunjukan adanya payah hati.

P

erawatan hiperemesis gravidarum pada tingkat I dapat dilakukan dirumah karena masih tergolong ringan, sedangkan perawatan hiperemesis gravidarum pada tingkatan II dan III perlu perawatan yang lebih intensif yaitu rawat inap dirumah sakit.terapinya adalah sebagai berikut :

1. Isolasi : penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran idara baik, jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar masuk. Isolasi ini kadang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.

2. terapi psikologis : berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takut dan khawatir, yakinkan penderita bahwa pnyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

3. terapi cairan parenteral : Berikan cairan parenteral yang cukup elekteroit, karbohidrat dan protein dengan glukosa % dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin khususnyavitamin B kompleks dan vitamin C bila ada kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intra Vena.

4. terapi obat : memberikan obat pada hiperemesis gravidarumsebaiknya berkomunikasi dengan dokter,sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat teratogenik (susunan obat) yang dapat diberikan adalah sedative ringan (phenobarhal/luminal 30 mgr, valium). anti alergi (medramer), daramamin,avemim), obat anti mual muntah(mediamer B6, emetrole, stimetil,avopreg ) semua yang disebutkan tersebut harus dengan resep dokter. Vitamin( vitamin B kompleks, vitamin C ).

5. menghentikan kehamilan : pada sebagian kecil kasus, keadaan tidak menjad baik bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk, delirium, kebutaan, takhikardi, ikterus,anuria, dan perdarahan merupakan monifestasi komplikasi organic dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamialn. Keputusan untuk melakukan abortus terapetik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat tetapi pihak medis tidak boleh menunggu sampai menjadi irreversible pada organ vital.


Dalam pemberian makanan dan minuman sebaiknya diberi jarak. Dan diberi diet khusus yaitu dengan penekanan pemberian karbohidrat kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goring-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Diet hiperemesis gravidarum memilikibeberapa syarat diantaranya dalah: karbohidrat tinggi yaitu 75-80 %, dari kebutuhan energi

total, rendah lemak yaitu 10% dari kebutuhan,protein sedang yaitu 10-15 % dari kebutuhan, makanan diberikan dalam bentuk kering, mudah dicerna, tidak merangsang pencernaan, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien yaitu 7-10 gelas per hari, pemberian dioptimalakan pada makan malam dan selingan malam makanan secara berangsur ditingkatakan dalm porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi penderita tersbut.

v Diet heperemesis I (untuk hipergrav berat) : makanan terdiri dari roti kering, singkong atau baker atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 – 2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung didalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu kama.

v Diet hiperemesis II diberikan jika mual muntah sudah berjurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan .makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecualikebutuhan energi.

v Diet hiperemesis III (untuk hipergrav ringan ).diet diberikan sesuai dengan kesangguan pasien, dan minman boleh diberikan bersama dengan makanan.makanan yang mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Dianjurkan untuk hiperemesis gravidarum seperti roti panggang, biscuit, buah segar dan sari buah.sedangkan makanan dan yang tidak dianjurakan seperti minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun dll), sirop, kaldu tak berlemak, makanan yang berbumbu tajam, teh dan kopi encer, makanan yang mengandung zat tambahan ( pengawet, pewarna, dan baha penyedap).


Pencegahan untuk hiperemesis : memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hiang setelah kehamilan berumur 4 bulan, ibu dianjurakan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering, waktu bangun pagi jangan seger abangun dari tempat tidur,tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan the hangat, makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin, dan usahakan defekasi teratur.