BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 30 November 2009

Askeb Ibu Hamil Dengan Anemia Sedang

IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA SEDANG

I.PENGERTIAN


Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, anemia ini termasuk jenis anemia yang pengobatannya relative mudah.

Anemia lebih sering terjadi saat hamil disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat – zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan –perubahan dalam darah (pengenceran darah) dan sum –sum tulang.

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya manusianya. Anemia pada saat kehamilan disebut “potential danger to mother and child” potensial membahayakan ibu dan anak). Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehataan. Pada Pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa zat besi yang dapat di atasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi, khususnya pada daerah pedesaan, karena seringnya dijumpai bumi dengan malnutrisi, persalinan dengan jarak berdekatan, dan bumi yang dengan pendidikan dan tingkat sosial konomi darah.

(ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga Berencana; Manuaba; 1998)


II.Diagonosa Pada Kehamilan

Penegakan DX pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa, pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing–pusing, mata berkunang –kunang, dan muntah lebih sering dan hebat pada kehamilan muda.

Sedangkan pemeriksaan HB dan pengawasan HB dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat Hb sahli. Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

HB 11 gr % Tidak anemia
9 – 10 gr % Anemia ringan
7 – 8 gr % Anemia sedang
< 7 gr % Anemia berat

( Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana ; 1998)

Pemeriksaan darah pada Bumil dilakukan minimal 2 x selama kehamilan, yaitu pada TM I dan TM III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Ibu hamil mengalami anemia maka dari itu dilakukan pemberian Preparat Fe sebanyak 90 tablet pada Ibu – ibu di Puskesmas maupun pada bidan praktek swasta.

III.Bentuk – bentuk Anemia


Banyak faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai berikut :

a.komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :

1. Protein, glukosa, lemak
2. Vitamin B12, asam falat, Vit C
3. Elemen dasar : Fe, Ion Cu, Zink


b.Sumber – sumber tulang

c.Kemampuan reabsorpsi usus terhadap bahan yang diperlukan

d.Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel – sel darah merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah yang baru.

e.Terjadinya perdarahan yang kronik (menahun)

1 Menstruasi
2 Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma uteri,
Polip Serviks, penyakit darah.

Berdasarkan atas faktor – faktor diatas maka anemia dapat digolongkan menjadi :

1.Anemia defisiensi besi, oleh karena tubuh kekurangan zat besi
2.Anemia Megaloblastik, oleh karena kekurangan Vit B12
3.Anemia Hemolitik, oleh karena pemecahan sel – sel darah lebih cepat dari pembentukannya.
4.Anemia Hipoplastik, oleh karena gangguan pembentukan sel – sel darah. (Ilmu Kebidanan 1994)

IV.Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan Janin

1.Pengaruh anemia terhadap Kehamilan

a. Bahaya selama kehamilan

1.Terjadinya Abortus
2.Persalinan Prematur
3.Hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam rahim
4.Mudah terjadinya Infeksi
5.Ancaman Dekompensasi Cordis (jika HB < 6 gr)
6.Mola Hidatidosa
7.Hiperemesis Gravidarum
8.Perdarahan Antepartum
9.KPD ( Ketuban Pecah Dini )

b. Bahaya saat persalinan

1. Gangguan his kekuatan mengejan
2. Pada kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar
3. Pada kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan dan operasi kebidanan.
4. Pada kala III (Uri) dapat diikuti Retencio Placenta, PPH
karena Atonnia Uteri
5. Pada kala IV dapat terjadi pendarahan Post Partum Sekunder
dan Atonia Uteri (Ilmu Kebidanan; Kandungan dan Keluarga Berencana; 1998)

c.Bahaya pada saat Nifas

1. Terjadi Subinvolusi Uteri yang dapat menimbulkan perdarahan
2. Memudahkan infeksi Puerpurium
3. Berkurangnya pengeluaran ASI
4. Dapat terjadi DC mendadak setelah bersalin
5. Memudahkan terjadi Infeksi mamae
6. Terjadinya Anemia kala nifas

2.Pengaruh Anemia Terhadap Janin

Meskipun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari Ibunya tetapi jika anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Pengaruh – pengaruhnya terhadap janin diantaranya :

a.Abortus
b.Kematian Interauterin
c.Persalinan Prematuritas tinggi
d.BBLR
e.Kelahiran dengan anemia
f.Terjadi cacat kongenital
g.Bayi mudah terjadi Infeksi sampai pada kematian
h.Intelegensi yang rendah ( Ilmu Kebidanan 1994 )

0 komentar: