BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 30 November 2009

Askeb Abortus inkompletus

Abortus masih sulit untuk diketahui frekuensinya, karena banyak yang tidak dilaporkan, kecuali apabila terjadi komplikasi, juga karena sebagian abortus spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat.

Untuk itu pelayanan dan penanganan abortus lebih ditingkatkan dan bisa terlaporkan dengan baik, mengingat abortus juga termasuk penyebab kematian ibu. Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10 – 15 % ( Sarwono edisi 3; cetakan ke 4; 1997; 302 ).

1. Definisi
1. Berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar. (obstetri patologi dan ginekologi, FK UNPAD)
2. Pengeluaran produk konsepsi secara spontan sebelum minggu ke 24 kehamilan (lebih sering terjadi antara minggu ke 8-12, lebih jarang trimester II karena mungkin etiologinya berbeda). Dr. M. Hakim, Phd, keadaan darurat ginekologi umum
3. Pengeluaran buah kehamilan pada waktu janin demikian kecilnya, sehingga tidak dapat hidup terus. Seto Martohu Sodo, kompedium patologi kebidanan UNPAD.

2. Etiologi
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, faktor-faktornya :
1) Kelainan kromosom, misal: trisomi, poliploidi dan kelainan kromosom seks
2) Lingkungan di dalam shim kurang baik
3) Pengaruh dari luar (radiasi, virus, obat-obatan)
b. Kelainan pada placenta
Misal: kelaman arteri pada hipertensi kronis ¬¬¬¬¬¬oksigenasi placenta. terganggu timbul gangguan pertumbuhan mengakibatkan janin mati.
c. Penyakit ibu (tifus abdominalis, pneumonia, pielonefritis, malaria)
d. Kelainan traktus genitalis (mioma uteri, retroversio uteri, kelainan bawaan uterus)
3. Patologi
Etiologi (misal: kelainan placenta pads kasus hipertensi kronis yang terdapat kelainan arteri) terjadi perdarahan.

0 komentar: